Salak Jadi Es Krim, Mahasiswa Ini Raup Rp 20 Juta/Bulan

Jakarta - Para pebisnis sukses sering menyarankan dalam memulai usaha lebih cepat lebih baik. Hal ini dilakukan Gemadana Irza yang masih duduk di bangku kuliah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara (Sumut). Meski masih kuliah, pria ini sudah punya bisnis dengan omzet belasan juta rupiah per bulan.

"Jangan takut gagal. Yang penting mulai saja dulu. Gagal pasti ada, tapi jalan keluar juga pasti ada. Kalau ingin usaha tapi nggak mulai-mulai, nggak akan pernah gagal, tapi nggak akan berhasil juga," kata Gemadana saat berbincang dengan detikFinance, Senin (30/3/2015).

Ia menegaskan, kunci sukses utama berbisnis adalah keseriusan dan ketekunan dalam memulai usaha. Bila serius, maka ide bisnis bisa muncul bahkan dari hal sepele yang sering diabaikan oleh kebanyakan orang.

Bisnis yang dilakoni pria yang akrab disapa Gema ini cukup menarik. Ia berhasil menyulap buah salak yang harganya murah menjadi produk lain dengan nilai tambah yang lebih tinggi, yaitu es krim salak.

Alasannya memilih salak sebagai bahan baku di bisnis yang dilakoninya ini karena keprihatinan dirinya atas nasib salak Padang Sidempuan, Sumatera Utara yang nyaris tak dilirik orang sehingga harganya sangat rendah.

"Padahal salak adalah salah satu komoditas utama di Padang Sidempuan. Tapi kalah populer dengan salak pondoh dan salak dari daerah lain. Makanya saya berpikir bagaimana caranya salak ini bisa naik derajat dan popularitasnya," tutur Gema bercerita.

Tekadnya yang sudah kuat, berbagai produk olahan salak pun dijajalnya sampai ia menemukan metode pengolahan salak menjadi es krim. Ia beralasan bisnis es krim sangat menjanjikan. "Sederhana saja, karena semua orang suka es krim," katanya.
Meski demikian, malakoni usaha ini tentu bukan perkara mudah. Keteguhan niat berkali-kali diuji mana kala Gema selalu gagal menghasilkan es krim dengan komposisi yang tepat dan menghasilkan rasa yang enak.

Kendala terbesar yang kini masih menghantuinya adalah masalah penyimpanan saat penjualan. Produk es krim butuh suhu dingin dan stabil. Hal ini menjadi tantangan terbesar yang masih dihadapinya, namun Gema tak menyerah.

"Coba-gagal itu pernah. Yang lain juga pasti pernah. Dari yang mulai rasanya terlalu asam, sampai es krimnya terlalu keras sampai nggak bisa dimakan. Memang kalau mau mulai usaha harus serius nggak boleh gampang menyerah," saran Gema.

Dari idenya ini, kini salak Padang Sidempuan pun mulai dikenal berkat es krim buatannya. Gema mengaku bisa menghabiskan 12 kg salak dalam sepekan untuk menghasilkan 48 kg es krim siap jual.

Hasil dari idenya yang cerdas, Gema mendapat bantuan permodalan sebesar Rp 6 juta dari Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyetujui proposal bisnisnya dalam seleksi program kreativitas mahasiswa di bidang kewirausahaan pada 2011.‎

Dana tersebut dijadikannya modal awal untuk memulai usahanya yang diberi nama Zalacca Ice Cream. Dengan uang Rp 6 juta, Gema membeli sejumlah peralatan dari mulai freezer, mixer hingga bahan baku pembuatan es krim salak.

Ia menerapkan cara unik untuk mensiasati pemasaran produk es krimnya. Hobinya terhadap sepeda motor vespa pun dimanfaatkannya untuk menjual produk es krim salaknya ini. Ada 3 sepeda motor yang dimodifikasi menjadi outlet keliling Zalacca Ice Cream.

Cara ini pun ampuh menarik perhatian para pembeli. "Jualan pakai vespa. Karena saya hobi vespa. Kemudian teman-teman di komunitas saya berdayakan. Cukup ampuh juga menarik pelanggan," tuturnya malu-malu.

Berkat ketekunannya, Gema saat ini sudah berhasil meraup omzet yang cukup lumayan yaitu Rp 15-20 juta/bulan. "Tergantung, kalau hujan laku sedikit. Kalau panas laku banyak," candanya.

Tak puas dengan apa yang diperolehnya, ia punya target bisa menambah 10 outlet lagi di Medan agar produknya ini bisa dirasakan lebih banyak lagi oleh masyarakat luas.

"Saya bahkan punya mimpi, 3 tahun lagi bisa punya outlet yang menggunakan truk. Rencana saya 3 tahun ke depan bisa punya 5 truk es krim," katanya. Sumber.


0 Response to "Salak Jadi Es Krim, Mahasiswa Ini Raup Rp 20 Juta/Bulan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel