Agus Djamaludin - Nekat Merintis usaha kerajinan kulit
02 December 2012
1 Comment
Merintis usaha kerajinan kulit bukan perkara mudah, diperlukan kerja keras dan keuletan tersendiri. Kesulitan itulah yang pernah dirasakan Agus Djamaludin, saat merintis usahanya pada 1995.
Pria asal Garut, Jawa Barat, ini memulai usaha dengan belajar dari keluarganya, yang sebagian besar pengrajin kulit. Bedanya, mereka hanya mengolah produk, belum sampai tahap memasarkan.
Dari tangan yang ulet, Agus mencoba mengolah kulit domba dan sapi menjadi barang yang bernilai tinggi. Ia mengolah menjadi jaket kulit dengan harga mencapai Rp1 juta. "Tapi kami harus mengolah kulit itu hingga satu bulan," katanya.
Setelah barang jadi, tak mudah ia mencari pembeli. Barangnya kerap menumpuk karena sistem penjualan belum berjalan. Karena itu, ia rela keliling memasarkan jaketnya. "Kami harus keliling dari kantor ke kantor," katanya.
Agus pun mengaku usahanya sudah memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Ia bisa mempekerjakan belasan warga. Ia pun bisa memberi penghasilan kepada pedagang-pedagang kulit di kotanya.
Berbekal kenekatan itu dia kini bisa memutarkan uang Rp50 juta lebih per bulan. Meski demikian, ia masih memendam cita-cita, usahanya ingin bertaraf internasional.
Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id
Pria asal Garut, Jawa Barat, ini memulai usaha dengan belajar dari keluarganya, yang sebagian besar pengrajin kulit. Bedanya, mereka hanya mengolah produk, belum sampai tahap memasarkan.
Dari tangan yang ulet, Agus mencoba mengolah kulit domba dan sapi menjadi barang yang bernilai tinggi. Ia mengolah menjadi jaket kulit dengan harga mencapai Rp1 juta. "Tapi kami harus mengolah kulit itu hingga satu bulan," katanya.
Setelah barang jadi, tak mudah ia mencari pembeli. Barangnya kerap menumpuk karena sistem penjualan belum berjalan. Karena itu, ia rela keliling memasarkan jaketnya. "Kami harus keliling dari kantor ke kantor," katanya.
Agus pun mengaku usahanya sudah memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Ia bisa mempekerjakan belasan warga. Ia pun bisa memberi penghasilan kepada pedagang-pedagang kulit di kotanya.
Berbekal kenekatan itu dia kini bisa memutarkan uang Rp50 juta lebih per bulan. Meski demikian, ia masih memendam cita-cita, usahanya ingin bertaraf internasional.
Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id
ispirasi buat saya, harus berani dan lebih nekat untuk membangun usah.
ReplyDelete